Mata Luka Sengkon Karta Karya Siapa

Actions (login required)

Mata Luka Sengkon Karta-WS Rendra

100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

83%83% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

17%17% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Analisis Puisi Mata Luka Sengkon Karta

MATA LUKA SENGKON KARTA (Antologi Puisi Esai)

Karya : Peri Sandi Huizche

Siapa sih yang tidak pernah mendengarkan puisi antologi esai yang berjudu Mata luka sengkon karta hasil buah pemikiran dari Peri Sandi Huizhe yang sempat viral di banyak media sosial yang dibacakan langsung oleh penulisnya sendiri dalam acara tadarus puisi ramadan. Puisi tersebut merupakan salah satu puisi yang banyak menuai pujian dari berbagai kalangan. Mari kita simak sedikit penggalan dari puisi tersebut.

1974 tanah air yang kucinta

Berumur dua puluh sembilan tahun

Waktu yang muda bagi berdirinya sebuah Negara

Undang-undang empat-lima

Merajut banyak peristiwa

Peralihan kepemimpinan yang mendesak

Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya

TIARA RISA NINDA GRAMIDIA, 12210193130 (2023) NILAI HISTORIS PADA PUISI MATA LUKA SENGKON KARTA KARYA PERI SANDI HUIZACHE DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA. [ Skripsi ]

Skripsi dengan judul “Nilai-Nilai Historis pada Puisi Mata Luka Sengkon Karta Karya Peri Sandi Huizache dalam Akun Youtube Fadlizon dan Relevansinya dengan Pembelajaran Sastra di Kelas X MA / SMA” ini ditulis oleh Tiara Risa Ninda Gramidia, NIM. 12210193130, pembimbing Dra. Siti Zumrotul Maulida, M.Pd.I. Kata kunci: Nilai-nilai historis, Puisi, Pembelajaran Sastra Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai yang menarik untuk dibahas atau dianalisis. Nilai-nilai historis atau sejarah sangat penting untuk dibahas karena nilai-nilai historis dapat menjadi acuan bagi generasi penerus dalam menjawab berbagai tantangan zaman. Nilai-nilai historis yang ditorehkan para pendahulu bangsa sangat relevan dengan pembelajaran sastra di sekolah. Hal tersebut karena dapat menjadi landasan dalam menjawab sejumlah peristiwa atau fakta tertentu. Nilai-nilai historis ini terdapat dalam berbagai karya sastra, salah satunya puisi. Konteks yang akan dibahas dalam penelitian ini saling berkaitan. Sejarah merupakan bagian penting dari sastra dan sastra berkaitan erat dengan pembelajaran di sekolah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fenomena bahwa ada relevansi nilai-nilai historis dalam puisi dengan pembelajaran sastra di sekolah. Penelitian tentang analisis nilai-nilai historis dalam puisi sangat penting dilakukan karena memberi manfaat yang banyak untuk siswa dalam memahami keterkaitan pembelajaran bahasa Indonesia dengan sejarah. Berdasarkan latar belakang di atas tersebut, maka rumusan masalahnya adalah: (1) bagaimanakah nilai-nilai historis dalam puisi Mata Luka Sengkon Karta Karya Peri Sandi Huizache? (2) bagaimana relevansi nilai-nilai historis pada puisi Mata Luka Sengkon Karta Karya Peri Sandi Huizache dengan pembelajaran sastra SMA?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis nilai-nilai historis yang terdapat dalam puisi Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizache dan mendeskripsikan relevansinya dengan pembelajaran sastra di SMA. Objek penelitian ini adalah puisi yang dibacakan dalam akun Youtube, berjudul Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizache (data terkumpul). Penelitian ini menganalisis dari segi nilai-nilai historis puisi, menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, dan rancangan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara, dokumentasi, dan kajian teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ditemukan tiga nilai historis peristiwa sejarah, dua nilai historis kondisi politik dan negara, dan tiga nilai historis fakta sejarah tokoh. (2) relevansi penjabaran pemanfaatan penelitian dengan pembelajaran sastra dapat dilihat pada panduan Kurikulum 2013 untuk tingkat SMA, kelas X, XI, dan XII, terdapat pada kelas X / Semester dua kompetensi dasar “Menganalisis unsur pembangun puisi”. Puisi Mata Luka Sengkon Karta karya Peri Sandi Huizache menceritakan cerminan sejarah yang terdapat pada tragedi G30S PKI yang dijelaskan melalui dua tokoh sebagai gambaran kehidupan pada masa itu. Kedua tokoh tersebut seorang petani miskin yang menjadi buruh tani pada ladang orang lain.